Anthony Sinisuka Ginting tersingkir di babak 16 besar Korea Open 2025 dan melontarkan kritik ke BWF soal lapangan tanpa Instant Replay System (IRS). Baca detail pertandingan, keluhannya, dan latar belakangnya.
Pebulu tangkis Indonesia, gagal melaju lebih jauh di Korea Open 2025 setelah tumbang di babak 16 besar.
Kandas di 16 Besar
Laga Melawan Nishimoto
Dalam babak kedua di Suwon Gymnasium, berhadapan dengan Kenta Nishimoto dari Jepang. Di pertandingan tersebut, Ginting menyerah dua gim langsung dengan skor 18‑21 dan 19‑21.
Ginting sebenarnya sempat mencoba bangkit. Namun tekanan dari gaya permainan Nishimoto dan keputusan garis yang ia nilai merugikan membuatnya tak menemukan momentum yang cukup untuk membalikkan keadaan.
Fakta Keluhan Ginting
Ginting menyoroti bahwa bola yang ia pukul jelas menyentuh karpet, tetapi teriakan dari pihak lawan sebelum bola jatuh memancing reaksi dari line judge yang “kaget” sehingga memutuskan bahwa bola keluar. Ia memandang hal tersebut sebagai keputusan yang tidak adil.
Untuk itu, ia berharap agar BWF memprioritaskan penggunaan sistem tersebut, bahkan di lapangan pinggir yang sering luput dari perhatian.
Riwayat & Latar Sebelumnya
Sebelum insiden ini, Ginting sempat memenangkan laga pembuka babak pertama. Ia berhasil menundukkan Yushi Tanaka dari Jepang dengan dua gim langsung, skor 21‑17 dan 21‑17.
Kemenangan itu sempat memutus tren negatif bagi Ginting, yang dalam beberapa turnamen belakangan kerap gugur dini.
Namun di babak kedua, Ginting tak bisa melanjutkan momentum positif. Kekalahan dari Nishimoto membuat langkahnya terhenti di Korea Open 2025.
Analisis dari Keluhan & Implikasinya
Keandalan IRS untuk Fair Play
Penggunaan Instant Replay System (IRS) dianggap penting agar keputusan garis lebih objektif dan meminimalisir kontroversi. Ginting percaya bahwa tanpa IRS, pemain bisa dirugikan oleh keputusan “reflek” wasit atau line judge yang mendahului bola jatuh.
Tantangan Teknis & Logistik
Pemasangan IRS di semua lapangan, termasuk lapangan pinggir, memerlukan biaya, perangkat, dan tim teknis tambahan.
baca juga : Marc Marques Di Ambang Juara di MotoGP Jepang
Penutup
Inti cerita: Ginting tersingkir di Korea Open 2025 usai kalah dari Kenta Nishimoto, lalu menyampaikan kritikan tajam ke BWF terkait ketiadaan IRS pada lapangan tertentu yang menurutnya merugikan pemain. Ia berharap agar sistem replay tetap diperluas agar kejadian serupa tak terulang.
Ke depan, publik dan komunitas bulutangkis pasti akan menanti respons dari BWF serta apakah usulan akan ditindaklanjuti demi keadilan kompetisi.